Kamis, 25 Desember 2014

MUSTAHIL????

Alkisah di suatu desa di pelosok pedalaman sumatera selatan palembang.
HIduplah seorang laki-laki tua penggarap pohon aren untuk menghasilkan gula merah.
Pak Ahmad demikian orang sering memanggil beliau.
Sugih waras demikian nama desa tempat tinggal pak ahmad.
Sugih waras adalah desa yang masih tertinggal,listrik,air bersih,LPG dan lain-lain tidak di jumpai di
desa ini.
Warga desa ini hidup dari bertani dan menggarap pohon aren yang bertebaran di hutan di belakang desa mereka,untuk di jadikan gula merah yang nanti akan di jual ke para tengkulak yang datang setiap minggu ke desa mereka.
Gula aren ini banyak di gunakan untuk bahan kuah PEMPEK yang
merupakan makanan tradisional
warga PALEMBANG.
Hutan di belakang desa mereka masih banyak di huni oleh binatang buas dan babi hutan yang sering
mengganggu tanaman padi mereka sehingga menyebabkan mereka sering gagal panen.
Pak ahmad sosok laki-laki tua yang berumur 60an tahun.
Beliau seorang yang sangat religius
di desa mereka.
Pak ahmad sangat yakin bahwa rezeki,jodoh dan maut ada di"tangan"Allah yang maha kuasa.
Tidak ada yang mustahil di mata seorang pak ahmad.
Maka itulah ketika beliau memutuskan untuk membuka warung kopi"wedang gula aren" di tengah hutan di belakang desa mereka banyak orang beranggapan
pak ahmad sebagai orang"stress dan putus asa"karena memang kehidupan beliau sangat sederhana dan serba kekurangan,tapi pak ahmad tidak mau ambil pusing dengan pendapat orang karena bagi beliau Allah lah yang memberi
rezeki dan manusia hanyalah
perantara.
Demikianlah hari demi hari di lalui pak ahmad dengan menunggu pembeli yang datang ke warung kopi
"wedang gula aren"beliau yang ada di tengah hutan di belakang desa.
Kenapa beliau membuka warung di
tengah hutan,karena kata beliau kalau di dalam desa penduduknya bukan orang yang mampu dan juga
mereka sudah terbiasa dengan minumam"wedang gula aren"jadi kemungkinan untuk orang beli sangat jarang.
Sampailah pada suatu hari di awal bulan desember serombongan pemburu babi hutan datang kedesa mereka dan berburu babi hutan di belakang desa.
Karena hari hujan sangat deras dan
mereka kedinginan serta mencari tempat berteduh untuk sekedar melepas lelah.
Mereka kaget begitu melihat ada warung di tengah hutan yang menjual kopi"wedang gula aren"dan
aneka makanan rebus seperti ubi,pisang,jagung dan lain-lain.
Singkat cerita para pemburu ini berteduh dan makan minum di warung pak Ahmad.........................tobe continued bagaimana nasib pak ahmad?......apa kata warga desa?...... nantikan KISAH NYATA yang saya angkat dari desa kelahiranku ini......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar