Alkisah di suatu desa di pelosok pedalaman sumatera selatan palembang.
HIduplah seorang laki-laki tua penggarap pohon aren untuk menghasilkan gula merah.
Pak Ahmad demikian orang sering memanggil beliau.
Sugih waras demikian nama desa tempat tinggal pak ahmad.
Sugih waras adalah desa yang masih tertinggal,listrik,air bersih,LPG dan lain-lain tidak di jumpai di
desa ini.
Warga desa ini hidup dari bertani dan menggarap pohon aren yang bertebaran di hutan di belakang desa mereka,untuk di jadikan gula merah yang nanti akan di jual ke para tengkulak yang datang setiap minggu ke desa mereka.
Gula aren ini banyak di gunakan untuk bahan kuah PEMPEK yang
merupakan makanan tradisional
warga PALEMBANG.
Hutan di belakang desa mereka masih banyak di huni oleh binatang buas dan babi hutan yang sering
mengganggu tanaman padi mereka sehingga menyebabkan mereka sering gagal panen.
Pak ahmad sosok laki-laki tua yang berumur 60an tahun.
Beliau seorang yang sangat religius
di desa mereka.
Pak ahmad sangat yakin bahwa rezeki,jodoh dan maut ada di"tangan"Allah yang maha kuasa.
Tidak ada yang mustahil di mata seorang pak ahmad.
Maka itulah ketika beliau memutuskan untuk membuka warung kopi"wedang gula aren" di tengah hutan di belakang desa mereka banyak orang beranggapan
pak ahmad sebagai orang"stress dan putus asa"karena memang kehidupan beliau sangat sederhana dan serba kekurangan,tapi pak ahmad tidak mau ambil pusing dengan pendapat orang karena bagi beliau Allah lah yang memberi
rezeki dan manusia hanyalah
perantara.
Demikianlah hari demi hari di lalui pak ahmad dengan menunggu pembeli yang datang ke warung kopi
"wedang gula aren"beliau yang ada di tengah hutan di belakang desa.
Kenapa beliau membuka warung di
tengah hutan,karena kata beliau kalau di dalam desa penduduknya bukan orang yang mampu dan juga
mereka sudah terbiasa dengan minumam"wedang gula aren"jadi kemungkinan untuk orang beli sangat jarang.
Sampailah pada suatu hari di awal bulan desember serombongan pemburu babi hutan datang kedesa mereka dan berburu babi hutan di belakang desa.
Karena hari hujan sangat deras dan
mereka kedinginan serta mencari tempat berteduh untuk sekedar melepas lelah.
Mereka kaget begitu melihat ada warung di tengah hutan yang menjual kopi"wedang gula aren"dan
aneka makanan rebus seperti ubi,pisang,jagung dan lain-lain.
Singkat cerita para pemburu ini berteduh dan makan minum di warung pak Ahmad.........................tobe continued bagaimana nasib pak ahmad?......apa kata warga desa?...... nantikan KISAH NYATA yang saya angkat dari desa kelahiranku ini......
Kamis, 25 Desember 2014
MUSTAHIL????
Rabu, 24 Desember 2014
JILBAB BUKAN JILBOB
Cahaya (An-Nūr):31 - Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Selasa, 23 Desember 2014
DAHSYATNYA AL-QURAN
Jumat, 05 Desember 2014
CAHAYA ALLAH
WAJIB JILBAB
JAUHI LANGKAH SETAN
Cahaya (An-Nūr):21 - Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.